Sepi [Cerpen]

Di sebuah apartemen kecil di pusat kota, seorang wanita duduk sendirian di balkonnya yang terbuka. Dia memandang ke arah jalan yang sunyi, merasa kesepian dan terasing dari dunia di sekitarnya. Hatinya penuh dengan kekosongan dan kerinduan akan hubungan yang telah lama hilang.


Dia merenung tentang kehidupannya yang dulu, ketika ia masih memiliki seseorang yang dia cintai. Dia merindukan suara terdengar di sebelahnya, gerakan tangan yang lembut, dan tawa hangat yang pernah mengisi kehidupannya.

Namun, sekarang, apartemen itu sepi dan sunyi. Satu-satunya suara yang terdengar adalah suara kendaraan yang melintas di jalan dan angin yang berhembus di sekitarnya. Hatinya semakin hampa dan terasa seperti di dalam lubang yang gelap dan terisolasi.

Tiba-tiba, ia mendengar suara seorang tetangga yang menyapa dari balkon sebelah. Wanita itu mengangkat kepalanya dan tersenyum, merasa sedikit terhibur oleh kehadiran orang lain. Mereka mulai berbicara dan mengobrol sejenak tentang kehidupan mereka.

Dalam waktu singkat, mereka saling membagikan kisah dan pengalaman mereka, dan wanita itu merasa seperti dia menemukan seseorang yang memahami kekosongan dan kesepiannya. Dia merasa seperti ada yang peduli dan memperhatikan, dan hatinya menjadi lebih ringan.

Dia belajar bahwa terkadang kehangatan dan kebersamaan bisa ditemukan di tempat yang paling tidak terduga, dan bahwa tidak ada yang benar-benar sendirian jika kita terbuka untuk koneksi dan hubungan baru.

Dia berterima kasih atas kehadiran tetangganya, yang mengajarinya bahwa meskipun dunia mungkin terasa sepi dan kosong, ada orang yang peduli dan siap membantu mengisi kekosongan itu.

Belum ada Komentar untuk "Sepi [Cerpen]"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel