Cerpen Senyum Terakhir di Atas Bukit
Kamis, 30 Maret 2023
Tulis Komentar
Ketika senja mulai merambat di ufuk barat, seorang pemuda mengenakan baju seragam SMP duduk di atas sebuah bukit kecil yang terletak di pinggir desa tempat tinggalnya. Ia bernama Budi, seorang anak yang biasa-biasa saja, tapi ia selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik di antara teman-temannya. Hari ini, ia merasa sangat bahagia karena berhasil meraih peringkat pertama di kelasnya.
Sambil memandangi pemandangan di sekelilingnya, Budi merasa sangat bersyukur atas kebahagiaan yang telah diberikan kepadanya. Ia menghirup udara segar yang bertiup lembut dari arah timur, dan melihat langit yang mulai berubah warna menjadi oranye keunguan.
Tak lama kemudian, seorang wanita yang mengenakan jilbab merah muncul di atas bukit. Wanita itu adalah ibu Budi yang datang membawa sebotol air mineral dan sebungkus gorengan.
"Budi, apa yang sedang kamu pikirkan di sini?" tanya ibunya.
"Saya sedang merenung tentang kebahagiaan, ibu," jawab Budi.
"Iya, anakku. Kebahagiaan memang sangat penting dalam hidup. Tapi, jangan lupa untuk selalu berterima kasih kepada Tuhan atas semua yang telah diberikan kepadamu," kata ibunya.
"Iya, ibu. Saya akan selalu bersyukur atas kebahagiaan yang saya miliki," ucap Budi sambil tersenyum.
Mereka berdua kemudian duduk bersama dan menikmati senja yang semakin indah di depan mata mereka. Sambil menggigit gorengannya, Budi memandangi langit yang kini berubah menjadi warna merah jambu.
"Saya merasa sangat bahagia, ibu. Terima kasih untuk segalanya," ucap Budi tiba-tiba.
Ibunya tersenyum dan memeluk Budi erat-erat. "Sama-sama, nak. Ibu selalu ingin melihat kamu bahagia."
Mereka berdua kemudian bercengkrama sejenak, menikmati kebersamaan di atas bukit kecil itu. Ketika matahari mulai terbenam di ufuk barat, mereka akhirnya bergegas pulang ke rumah.
Budi merasa senang bisa berbagi kebahagiaan dengan ibunya di atas bukit kecil itu. Ia tahu bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya didapat dari kesuksesan atau harta benda, tetapi juga dari kebersamaan dengan orang-orang yang dicintai.
Budi yakin bahwa tak ada yang lebih berharga di dunia ini selain keluarga dan cinta. Dan dengan senyum terakhir yang terukir di wajahnya, ia menyadari bahwa kebahagiaan sejati adalah ketika hati seseorang penuh dengan cinta dan kasih sayang.
Keesokan harinya, Budi kembali ke sekolah dengan semangat yang membara. Ia merasa sangat bersemangat untuk belajar dan berprestasi lagi. Namun, hari itu, suasana di kelasnya berbeda dari biasanya.
Banyak teman-temannya yang terlihat murung dan lesu, bahkan beberapa di antaranya terlihat menangis. Budi merasa khawatir dan bertanya-tanya apa yang terjadi.
Ternyata, salah seorang temannya, bernama Rina, kehilangan ayahnya yang meninggal karena sakit yang dideritanya. Semua teman-teman di kelas merasa sedih dan berduka cita atas kejadian tersebut.
Budi merasa terpanggil untuk membantu temannya. Ia memutuskan untuk mengajak teman-temannya untuk mengunjungi Rina dan keluarganya di rumah duka.
Saat mereka tiba di rumah duka, mereka melihat Rina sedang menangis di samping jenazah ayahnya. Budi menghampirinya dan memberikan dukungan kepadanya.
"Jangan sedih terus, Rina. Ayahmu pasti ingin kamu kuat dan tetap tegar," ucap Budi.
Rina tersenyum kecil dan memeluk Budi. Ia merasa sangat terhibur dengan kehadiran teman-temannya.
Setelah itu, mereka semua menghabiskan waktu bersama di rumah duka. Mereka berbicara tentang kenangan-kenangan indah bersama almarhum ayah Rina. Budi merasa senang bisa membantu temannya dalam saat-saat sulit seperti ini.
Malam harinya, Budi pulang ke rumah dengan perasaan lega dan bahagia. Ia merasa senang bisa memberikan kebahagiaan kepada temannya yang sedang sedih.
Ia kembali merenung di atas bukit kecil yang sama, dan memandangi langit yang penuh bintang. Ia merasa bersyukur atas kebersamaan dan persahabatan yang dimilikinya dengan teman-temannya.
Budi menyadari bahwa kebahagiaan bukan hanya tentang dirinya sendiri, tetapi juga tentang orang lain. Ia menyadari bahwa membantu orang lain adalah salah satu cara untuk meraih kebahagiaan yang sejati.
Dengan pikiran dan hati yang tenang, Budi kembali ke rumah dengan senyum bahagia di wajahnya. Ia tahu bahwa kebahagiaan sejati adalah ketika kita bisa memberikan kebahagiaan kepada orang lain.
Beberapa hari kemudian, Budi dan teman-temannya mengikuti ujian akhir semester. Budi merasa yakin dan percaya diri dengan hasil ujiannya. Ia merasa telah belajar dengan tekun dan giat selama semester ini.
Setelah beberapa hari menunggu, akhirnya hasil ujian keluar. Budi merasa senang dan bahagia ketika melihat hasilnya. Ia berhasil mendapatkan nilai yang sangat memuaskan, bahkan meraih peringkat pertama di kelasnya.
Ketika Budi memberitahu teman-temannya tentang hasil ujiannya, mereka semua merasa senang dan bangga padanya. Mereka memberikan ucapan selamat dan mengakui kerja keras dan semangat belajarnya.
Namun, Budi tidak merasa terlalu bangga dengan prestasinya. Ia menyadari bahwa kebahagiaan sejati bukan hanya tentang prestasi dan penghargaan semata. Kebahagiaan sejati adalah ketika kita bisa menginspirasi dan membantu orang lain untuk meraih kesuksesan mereka sendiri.
Budi memutuskan untuk membantu teman-temannya yang belum mendapatkan nilai yang memuaskan. Ia memberikan bantuan dan dukungan untuk belajar bersama-sama. Budi ingin teman-temannya juga merasakan kebahagiaan yang sama seperti yang dirasakannya.
Berkat kerja keras dan bantuan dari Budi, teman-temannya berhasil meningkatkan nilai mereka dan meraih prestasi yang lebih baik. Mereka semua merasa senang dan bangga pada diri mereka sendiri.
Budi merasa sangat bahagia dan bangga bisa membantu teman-temannya meraih kesuksesan. Ia menyadari bahwa kebahagiaan sejati adalah ketika kita bisa membantu orang lain dan meraih kesuksesan bersama-sama.
Hari-hari berlalu dengan penuh kebahagiaan dan kebersamaan. Budi dan teman-temannya tumbuh bersama-sama, saling mendukung dan menginspirasi satu sama lain. Mereka merasakan kebahagiaan sejati yang tidak hanya berdasarkan pada prestasi semata, tetapi juga pada kebahagiaan bersama-sama.
Budi memandangi langit malam yang penuh bintang di atas bukit kecil tempatnya duduk. Ia merasa bersyukur atas semua yang telah terjadi. Ia merasa bahagia dan puas dengan dirinya sendiri karena telah berhasil meraih kebahagiaan sejati bersama-sama dengan teman-temannya.
Belum ada Komentar untuk "Cerpen Senyum Terakhir di Atas Bukit"
Posting Komentar